Entri Populer

Senin, 29 Oktober 2012

RASIO-RASIO KEUANGAN PERUSAHAAN


Untuk dapat memproleh gambaran tentang perkembangan finansial suatu perusahaan, perlu mengadakan analisa atau interprestasi terhadap data finansial dari perusahaan bersangkutan, dimana data finansial itu tercermin didalam laporan keuangan. Ukuran yang sering digunakan dalam analisa finansial adalah ratio.
Rasio finansial atau Rasio Keuangan merupakan alat analisis keuangan perusahaan untuk menilai kinerja suatu perusahaan berdasarkan perbandingan data keuangan yang terdapat pada pos laporan keuangan (neraca, laporan laba/rugi, laporan aliran kas). Rasio menggambarkan suatu hubungan atau perimbangan (mathematical relationship) antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain.
Laporan Keuangan dibuat agar dapat digunakan suatu kegunaan yang penting adalah dalam menganalisis kesehatan ekonomi perusahaan. Menurut Kown ( 2004 ; 107 ) : “ Hasil dari menganalisis laporan keuangan adalah rasio keuangan berupa angka-angka dan rasio keuangan harus dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan”.
analisa Laporan Keuangan menyangkut pemeriksaaan keterkaitan angka–angka dalam laporan keuangan dan trend angka –angka dalam beberapa periode, satu tujuan dari analisis laporan keuangan menggunakan kinerja perusahaan yang lalu untuk memperkirakan bagaimana akan terjadi dimasa yang akan datang.
Analisis rasio keuangan menggunakan data laporan keuangan yang telah ada sebagai dasar penilaiannya. Meskipun didasarkan pada data dan kondisi masa lalu, analisis rasio keuangan dimaksudkan untuk menilai risiko dan peluang pada masa yang akan datang. Pengukuran dan hubungan satu pos dengan pos lain dalam laporan keuangan yang tampak dalam rasio-rasio keuangan dapat memberikan kesimpulan yang berarti dalam penentuan tingkat kesehatan keuangan suatu perusahaan. Tetapi bila hanya memperhatikan satu alat rasio saja tidaklah cukup, sehingga harus dilakukan pula analisis persaingan-persaingan yang sedang dihadapi oleh manajemen perusahaan dalam industri yang lebih luas, dan dikombinasikan dengan analisis kualitatif atas bisnis dan industri manufaktur, analisis kualitatif, serta penelitian-penelitian industri.
Menurut Van Horne ( 2005 : 234) : “Rasio keuangan adalah alat yang digunakan untuk menganalisis kondisi keuangan dan kinerja perusahaan. Kita menghitung berbagai rasio karena dengan cara ini kita bisa mendapat perbandingan yang mungkin akan berguna daripada berbagai angka mentahnya sendiri”.
Meskipun analisis rasio mampu memberikan informasi yang bermanfaat sehubungan dengan keadaan operasi dan kondisi keuangan perusahaan, terdapat juga unsur keterbatasan informasi yang membutuhkan kehati – hatian dalam mempertimbangkan masalah yang terdapat dalam perusahaan tersebut.

Menurut Kown (2004: 108) : Rasio keuangan setidaknya dapat memberikan jawaban atas empat pertanyaan yaitu :

1. Bagaimana Likuiditas Perusahaan
2. Apakah Manajemen efektif menghasilkan laba operasi atas aktiva
3. Bagaimana perusahaan didanai
4. Apakah pemegang saham biasa mendapatkan tingkat pengembalian yang cukup.
Dalam melakukan analisa, penganalisa dapat menggunakan dua macam perbandingan yaitu :
1. Membandingkan rasio sekarang dengan rasio – rasio yang lalu atau dengan rasio – rasio yang diperkirakan untuk waktu yang akan datang dari perusahaan yang sama.
2. Membandingkan rasio perusahaan dengan rasio –rasio yang sejenis dengan perusahaan lain yang sejenis, dan pada waktu yang sama.
Menurut Sumber datanya Van Horne ( 2005 : 234) : Angka rasio dapat dibedakan atas :
1. Rasio – rasio neraca ( Balance Sheet Ratio ), yaitu ratio – ratio yang disusun dari data yang berasal dari neraca, misalnya current ratio, acid test ratio, current asset to total asset ratio, current liabilities to total asset ratio dan lain sebagainya.
2. Rasio – rasio Laporan Laba Rugi ( Income Statement Ratio ), ialah data yang disusun dari data yang berasal dari income statement, misalnya gross profit, net margin, operating margin, operating ratio dan sebagainya.
3. Rasio –rasio antar Laporan Keuangan ( Intern Statement Ratio), ialah ratio –ratio yang disusun dari data yang berasal dari neraca dan data lainya berasal dari income statement, misalnya asset turnover, Inventory turnover, receivable turnover, dan lain sebagainya.
Secara umum rasio keuangan dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1.    Rasio Likuiditas. Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menjamin kewajiban-kewajiban lancarnya. rasio ini menggambarkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Dan rasio yang sering dipergunakan adalah rasio lancar (currrent ratio) dan rasio singkat (quick ratio/ test acid ratio). Rasio ini antara lain Rasio Kas (cash ratio), Rasio Cepat(quick ratio), Rasio Lancar (current ratio)
2.    Rasio Pengungkit/leverage. Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat pengelolaan sumber dana perusahaan. rasio ini untuk mengukur sejauh mana perusahaan dibiayai oleh hutang atau modalnya. Dan rasio yang biasa dipergunakan adalah ratio hutang (debt ratio), fixed charge coverage, times interest earned, serta cash flow coverage.Beberapa rasio ini antara lain Rasio Total Hutang terhadap Modal sendiri, Total Hutang terhadap Total Asset, TIE Time Interest Earned.
3.    Rasio Efesiensi/Perputaran. Rasio perputaran digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam mengelola asset-assetnya sehingga memberikan aliran kas masuk bagi perusahaan. rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat efektifitas pemanfaatan sumber daya perusahaan. Rasio yang biasa dipergunakan adalah sebagai berikut: inventory turnover, average collection periods, fixed assets turnover, dan total asset turnover.Rasio ini antara lain Rasio Perputaran PersediaanPerputaran Aktiva Tetap, dan Total Asset Turnover.
4.    Rasio Profitabilitas. Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan bagi perusahaan. rasio ini untuk memberikan gambaran tentang ukuran tingkat efektifitas manajemen perusahaan dalam menghasilkan laba. Rasio yang biasa digunakan adalah profitable margin, basic earning power, return on total assets, dan ROERasio ini antara lain: GPM (Gross Profit Margin), OPM(Operating Profit Margin), NPM (Net Profit Margin), ROA (Return to Total Asset), ROE (Return On Equity).
5.    Rasio pertumbuhan (growth ratio), dimana rasio ini digunakan untuk menggambarkan kemampuan perusahaan mempertahankan posisi ekonominya ditengah pertumbuhan perekonomian dan sektor usahanya.
6.    Rasio Nilai Pasar. Rasio yang mengukur harga pasar relatif terhadap Nilai Buku perusahaan. rasio ini memberikan ukuran kemampuan manajemen menciptakan nilai pasar usahanya diatas biaya investasinya. Rasio ini merupakan ukuran kegiatan yang paling lengkap karena rasio ini mencerminkan rasio resiko (likuiditas dan solvabilitas) dan rasio pengembalian (aktifitas, profitabilitas dan pertumbuhan). Rasio penilaian ini penting sekali karena hubungannya dengan tujuan memaksimalkan nilai perusahaan dan kekayaan pemegang sahamRasio ini antara lain: PER (Price Earning Ratio)Devidend YieldDevideng Payout Ratio, PBV(Price to Book Value)

Rumus- rumus dalam menghitung rasio keuangan
RASIO
Rumus
Ditampilkan dalam bentuk
Artinya

1.  Rasio Likuiditas
Current Rasio
Aktiva Lancar
Keswajiban Lancar

Desimal
Indikator Jangka Pendek terhadap kemampuan perusahaan untuk membayar kewjiban2 jangka pendeknya dari aktiva jangka pendeknya; seberapa besar aktiva lancar yang tersedia mampu menutup dgn segera kewajiban lancarnya

Quick (acid test) ratio
Aktiva Lancar
Kewajiban Lancar
Desimal
Mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar dengan segera kewajiban2 jangka pendeknya dari aktiva lancar, kecuali persediaan yang ada

Inventory to net working capital
Persedian
Aktiva lancar - Kewajiban Lancar
Dasimal
Ukuran Keseimbamgan persediaan; mengukur seberapa besar kelebihan aktiva lancar atas kewajiban lancar mampu melindungi dari ancaman perubahan yang tidak menguntungkan dalam persediaan

Cash Ratio
Kas + Ekuivalen dgn Kas
Kewajiban Lancar
Desimal
Mengukur seberapa besar modal perusahaan yang berbentuk kas atau yang ekivalen dgn kas; menunjukan seberapa besar kewajiban2 lancar dapat dibayar dari kas tunai atau aset2 yg mudah untuk menjadi kas tunai

2.    Rasio Probabilitas
Net Profit Margin
Laba bersih stlh pajak
Penjualan Bersih
Persentase
Menunjukan seberapa besar laba setelah pajak yang dihasilkan oleh setiap satuan nilai moneter(dollar) dari penjualan yang dilakukan

Gross Profit Margin
Penj - Harga Pkk Penj
Penj. Bersih
Persentase
Mengindikasikan margin total yg tersedia untuk menutup pengeluaran2 lainnya selain HPP dan sisa yg tersedia masih memberikan laba

Return On Invesment (ROI)
Laba bersih setelah pajak
Total Aktiva
persentase
Mengukur tingkat pengembalian atas total aktiva yg digunakan dalam perusahaan; ukuran terhadap efesiensi manajemen, yg menunjukan pengembalian seluruh aset yg berada dibawah kendalinya selain berbagai sumber pendanaan


Return On Equity (ROE)
Laba bersih setelah Pajak
Modal Pemegang Saham
persentase
Mengukur tingkat pengembalian nilai buku dari total investasi pemegang saham

Erning Per Share (EPS)
Laba Bersih setelah Pjk –
dividen saham preferen
Rata-rata Jmlh saham biasa
Satuan nilai moneter (dollar) perlembar saham
Menunjukan pendapatan setelah pajak yg dihasilkan untuk tiap lembar saham biasanya


3.    Rasio aktivitas
Inventory Turn Over

Penjualan bersih
persediaan

Desimal
Mengukur berapa kali rata2 persediaan barang jadi berputar atau terjual selama suatu periode waktu, biasanya setahun

Days of Inventory
Persediaan
HPP/365 hari
Hari
Mengukur besar nilai dlm persediaan yg tersedia disebuah perusahaan pada suatu waktu tertentu

Net Working Capital Turnover
Penj bersih
Modal Kerja Bersih
Desimal
Mengukur seberapa efektif modal kerja bersih yg digunakan untuk menghasilkan penjualan


Asset Turn Over
Penjualan
Total Aktiva
Desimal
Mengukur penggunaan seluruh aset perusahaan; mengukur berapa besar penj dihasilkan dari tiap satuan moneter(dollar) aset yg dimiliki

Fixed Asset Turn Over
Penjualan
Aktiva tetap
Desimal
Mengukur penggunaan Aktiva tetap perusahaan (misal pabrik dan peralatan); mengukur berapa besar penj dihasilkan dari tiap satuan moneter(dollar) aktiva ttp yg dimiliki

Average Collection Period
Piutang Dagang
Penj setahun/365 hari
Hari
Mengindikasikan rata2 lama waktu dlm hari yg dipakai perusahaan untuk mengumpulkan hasil penj setelah menjual produk yg dihasilkannya; dpt dibandingkan dgn lama waktu kredit yg diberikan perusahaan kepada para pelanggannya

Account Receivable turnover
Penj krdt Tahunan
Piutang dagang
Desimal
Mengindikasikan berapa kali piutang dagang berputar selama satu periode (biasanya setahun)

Account Payable period
Hutang dagang
Pembelian tahun/365 hari
Hari
Mengindikasikan rata2 lama waktu dalam hari yg dibutuhkan perusahaan untuk membayar pembelian kreditnya

Days of cash
Kas
Penj bersih tahun/365 hari
Hari
Mengindikasikan lama hari uang tunai yg tersedia dan dimilik, pada tingkat penj saat ini

4.      Rasio Leverage
Debt  to Asset Ratio
Total hutang
Total Aktiva
Persentase
Mengukur seberapa besar dana yg dipinjam telah digunakan untuk membiayai aset

         Debt to equity Ratio
Total Hutang
Modal Pemegang Saham
Persentase
Mengukur dana yg disediakan kreditur dgn dana yg disediakan oleh pemilik perusahaan

Long-term Debt to Capital structure
Total Jangka panjang
Modal pemegang Saham
Persentase
Mengukur komponen utang jangka panjang dalam struktur modal

Times Interest Earned
Laba Sebelum pjk + Biaya bunga
Biaya Bungah
Desimal
Mengindikasikan kemampuan perusaaan untuk memenuhi biaya bungah tahunan

Coverage of Fixed Asset Charges
Laba sblm pjk + by bungah + By Sewa
By bungah + Kewajiban Sewa
Desimal
Ukuran kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban sewa aktiva tetapnya

Current  Liabilities to Equity
Kewajiban Lancar
Modal Pemegang Saham
persentase
Mengukur  porsi pembiayaan jangka pendek dgn dana yg disediakan dari pemilik

5.    Rasio Lainnya
Price/Earning ratio

Nilai Pasar Per Lembar saham
Laba per Lembar Saham

Desimal
Menunjukan penilaian pasar saat ini terhadap sebuah saham, berdasarkan laba yg diperoleh tiap lembarnya; menunjukan seberapa besar investor berminat untuk membayar tiap satuan moneter(dollar) untuk pendatpan yg diterimanya

Dividen payout Ratio
Dividen Tahunan Per Lembar Saham
Laba Tahunan per Lembar saham
Persentase
Mengindikasikan persentase Laba yg dibayarkan sbg dividen

Dividen Yield on Common Stock
Dividen Tahunan Per lembar Saham
Nilai Pasar saat ini per Lembar sahamnya
Persentase
Mengindikasiakan tingkat pengembalian dividen terhadap pemegang saham biasa pd harga pasar saat ini



Formula rasio keuangan dalam bahasa ingris
Ratio Formula
Current Ratio =Total Current Assets ÷ Total Current Liabilities
Quick (Acid Test)Ratio =(Cash + Net Receivables) ÷ Total Current Liabilities
Current Liabilities to Net Worth = Total Current Liabilities ÷ Net Worth ¹
Current Liabilities to Inventory = Total Current Liabilities ÷ Inventory
Sales to Receivables = Net Sales ÷ Net Receivables
Days' Receivables 365 ÷ (Net Sales ÷ Net Receivables)
Cost of Sales to Inventory = Cost of Sales ÷ Inventory
Days' Inventory 365 ÷ (Cost of Sales ÷ Inventory)
Cost of Sales to Payables = Cost of Sales ÷ Accounts Payable
Days' Payables = 365 ÷ (Cost of Sales ÷ Accounts Payable)
Total Liabilities to Net Worth = Total Liabilities ÷ Net Worth
Total Liabilities to Tangible Net Worth Total Liabilities ÷ (Net Worth - Intangible Assets - Goodwill)
Fixed Assets to Net Worth = Fixed Assets ÷ Net Worth
Fixed Assets to Tangible Net Worth = Fixed Assets ÷ (Net Worth - Intangible Assets - Goodwill)
Collection Period = (Net Receivables ÷ Net Sales) * 365
Sales to Inventory Net Sales ÷ Inventory
Sales to Fixed Assets = Net Sales ÷ Fixed Assets
Sales to Total Assets = Net Sales ÷ Total Assets
Assets to Sales = Total Assets ÷ Net Sales
Sales to Net Working Capital = Net Sales ÷ (Current Assets - Current Liabilities)
Accounts Payable to Sales = Accounts Payable ÷ Net Sales
% Profits Before Taxes to Tangible Net Worth =(Earnings Before Taxes ÷ (Net Worth - Intangible Assets - Goodwill))*100
% Profit Before Taxes to Total Assets =(Earnings Before Taxes ÷ Total Assets)*100
Return on Sales (Profit Margin) Net Profit ÷ Net Sales
Return on Assets Net Profit ÷ Total Assets
Return on Net Worth (Return on Equity) Net Profit ÷ Net Worth
Earnings Before Interest & Taxes (EBIT) to Interest Earnings Before Interest & Taxes ÷ Interest Expense


Keterbatasan Analisis Rasio Keuangan
1.    Rasio tersebut dibentuk dari data akuntansi dan data ini dipengaruhi oleh cara penafsirannya dan bahkan dapat dimanipulasi.
2.    Seorang manajer keuangan harus berhati - hati dalam penilaian apakah suatu rasio tertentu baik atau buruk dalam penilaian gabungan tentang sebuah perusahaan, berdasarkan suatu kumpulan rasio - rasio.
3.    Kecocokan dengan rasio gabungan industri bukan suatu jaminan bahwa perusahaan tersebut sedang berjalan normal dan dipimpin dengan baik.
4.    Dalam menganalisis setiap rasio, angka - angka yang diperoleh dan perhitungan tidak dapat berdiri sendiri. Rasio tersebut akan berarti bila setidaknya satu dari dua hal ini dipenuhi 1)Adanya perbandingan dengan perusahaan sejenis yang mempunyai tingkat risiko yang hampir sama; 2)Adanya analisis kecenderungan (trend) dari setiap rasio pada tahun – tahun sebelumnya.
5.    Pencapaian target sesuai dengan rata rata industri tidak menunjukkan Kinerja perusahaan yang baik. Kebanyakan perusahaan justru menginginkan tingkat yang lebih baik dari rata - rata industri. Oleh karena itu lebih tepat jika difokuskan pada industry leader's ratios.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar